"Jangan Diam Melihat Bahaya: Anak Butuh Perlindungan, Bukan Pembiaran"
Anak-anak adalah amanah dan anugerah dari Allah SWT yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Sayangnya, masih banyak orang tua atau orang dewasa yang memilih diam saat melihat potensi bahaya yang mengancam anak-anak—baik dalam bentuk kekerasan, perundungan, tontonan tidak layak, maupun pola asuh yang salah. Padahal, diam di hadapan bahaya bukanlah bentuk netralitas, melainkan pembiaran yang bisa menjadi awal dari kerusakan lebih besar. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat bahwa banyak kasus kekerasan terhadap anak terjadi di lingkungan terdekat, bahkan dengan orang tua yang tidak menyadari bahwa sikap diam mereka ikut memperpanjang penderitaan anak.
Dalam Islam, orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga anak dari segala bentuk bahaya dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."
Ayat ini menjadi landasan kuat bahwa mendidik dan melindungi anak bukan sekadar tugas moral, tapi juga kewajiban agama. Membiarkan anak terpapar bahaya, baik secara fisik, mental, maupun spiritual, adalah bentuk kelalaian yang harus dipertanggungjawabkan.
Bunda Elly Risman, seorang pakar parenting Indonesia, pernah menyampaikan, "Orang tua harus hadir sebagai mata dan telinga anak. Diam saat tahu anak dalam bahaya, sama dengan melepas mereka ke jurang yang gelap." Sementara itu, Kak Seto juga mengingatkan, "Kebutuhan dasar anak bukan hanya makan dan minum, tapi juga rasa aman dan dilindungi." Kutipan-kutipan ini menjadi pengingat kuat bahwa kehadiran dan keberanian orang tua dalam bersuara dan bertindak sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Pembiaran seringkali bermula dari ketidaktahuan atau ketidakpedulian. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk terus belajar, meningkatkan kepekaan, dan membangun komunikasi yang sehat dengan anak. Dengan begitu, kita bisa mengenali sejak dini potensi ancaman yang mengintai anak-anak kita, baik dari dunia nyata maupun dunia digital. Menjadi orang tua memang tak mudah, tapi dengan kesungguhan, cinta, dan ilmu, kita bisa menjalankan amanah ini sebaik mungkin.
Mari kita terus belajar menjadi orang tua yang hadir sepenuh hati—bukan hanya secara fisik, tapi juga dengan perhatian dan perlindungan yang nyata. Salah satu bentuk komitmen kita adalah memberikan pendidikan terbaik untuk buah hati. SD Kreatif Khairu Ummah 'Aisyiyah Cilegon hadir sebagai sekolah pilihan yang tak hanya fokus pada akademik, tapi juga pada akhlak, nilai-nilai keislaman, dan karakter anak. Yuk, percayakan masa depan anak Anda di SD KU 'Aisyiyah Cilegon , tempat di mana cinta, ilmu, dan iman tumbuh bersama.
#JanganDiamLindungiAnak
#OrangTuaBijakAnakSelamat
#ParentingDenganCinta
#SDKU_AisyiyahCilegon
#SekolahPilihanTerbaik
#AnakAdalahAmanah
#DidikDenganKasihSayang
#BeraniBertindakUntukAnak
#IslamMendidikDenganCinta
#StopPembiaranPadaAnak
Follow Us :
FB : @sdkuaisyiyahcilegon
IG : @sdkuaisyiyahcilegon_
TH: @sdkuaisyiyahcilegon
X : @Sdkuaisyiyah
TK : @sdkuaisyiyahcilegon
YT : @sdkuaisyiyahcilegon
Kritik & Saran Anda Sangat Kami Harapkan Untuk Dapat Menjadikan Lembaga Pendidikan yang Unggul dan Berkemajuan.
Kritik & Saran : https://forms.gle/5QdVmoP2C9gmE7Ez71
Tidak ada komentar:
Posting Komentar