Ketegasan Bukan Kebencian, Cara Guru Menjaga Murid agar Tidak Tersesat dalam Kebebasan
Di era yang serba bebas seperti sekarang, banyak orang salah paham bahwa kebebasan berarti boleh melakukan apa saja tanpa batas. Padahal, kebebasan sejati adalah ketika seseorang tahu batas antara yang benar dan yang salah. Di sinilah ketegasan guru memainkan peran penting. Ketegasan bukan bentuk kebencian, melainkan wujud kasih sayang agar murid tidak tersesat dalam jalan kebebasan yang salah arah.
Ketegasan Adalah Kasih Sayang dalam Bentuk Lain
Seorang guru yang tegas tidak sedang marah, apalagi benci. Ketegasan lahir dari tanggung jawab dan cinta yang tulus untuk membentuk karakter murid menjadi pribadi yang kuat dan berakhlak. Dalam Islam, Allah ﷻ mengajarkan bahwa kasih sayang harus diiringi dengan ketegasan terhadap kebenaran.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 159:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu...”
(QS. Ali Imran: 159)
Ayat ini mengajarkan keseimbangan antara kelembutan dan ketegasan. Guru yang baik bukan hanya memberi kelembutan agar disukai murid, tapi juga memberi batas agar mereka tidak salah melangkah.
Kebebasan Tanpa Arah adalah Bahaya
Kebebasan tanpa nilai akan membawa kekacauan. Anak-anak yang dibiarkan bebas tanpa bimbingan bisa kehilangan arah, terjebak dalam perilaku buruk, atau kehilangan rasa hormat terhadap guru dan orang tua.
Sebagaimana Ki Hajar Dewantara berkata:
“Setiap orang bebas, tetapi kebebasan itu harus dipakai untuk memperbaiki diri dan masyarakatnya.”
Ketegasan guru membantu anak memahami bahwa kebebasan bukan berarti lepas dari tanggung jawab. Melalui ketegasan, murid belajar disiplin, menghargai aturan, dan menempatkan diri dengan bijak.
Ketegasan yang Mendidik, Bukan Menyakitkan
Ketegasan yang mendidik tidak pernah disampaikan dengan amarah, tetapi dengan tujuan membentuk akhlak. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menulis:
“Anak dididik dengan kelembutan, namun jika kelembutan tidak cukup, maka ketegasan yang bijak menjadi obatnya.”
Artinya, guru harus mampu menggabungkan dua kekuatan: kasih sayang dan ketegasan. Dari sanalah terbentuk karakter murid yang cerdas secara intelektual dan matang secara emosional.
Guru sebagai Penjaga Arah
Guru ibarat kompas moral dalam kehidupan murid. Ia menjaga agar murid tidak keluar dari jalur yang benar, meski dunia modern menawarkan banyak kebebasan yang tampak indah di permukaan. Ketika guru menegur, menasihati, atau menegakkan aturan, sejatinya ia sedang menyelamatkan masa depan anak-anak dari kesalahan yang bisa menyesatkan.
🌿 Ayo Sekolah di SD Kreatif Khairu Ummah ‘Aisyiyah Cilegon!
Sekolah Islam Inklusif Multitalenta yang menanamkan ilmu, adab, dan akhlak sejak dini.
Di SDKU ‘Aisyiyah Cilegon, anak-anak belajar menjadi cerdas, disiplin, dan berakhlak mulia, dengan guru-guru yang penuh kasih sayang dan ketegasan bijak.
Mari bergabung bersama kami membentuk generasi cerdas berkarakter dan berjiwa Islami.
#KetegasanGuru #SekolahIslamCilegon #SDKUAisyiyahCilegon #SekolahAnakHebat #SekolahRamahAnak #SekolahIslami #SekolahCerdasBerkarakter #PendidikanIslamModern #GuruTeladan #FYPpendidikan #CilegonEducation
📞 Info SPMB:
Ustadzah Umroh: 0812-9974-3887
Ustadzah Rosi: 0821-1424-2759
Ustadzah Della: 0813-8261-8640
📍 Alamat : Komp. Bumi Panggung Indah (BPI) Blok V1,
Kel. Panggung Rawi, Kec. Jombang, Kota Cilegon, Banten.
💚 SD KU 'Aisyiyah Cilegon
Sekolah Islam Inklusif Multitalenta 🌟
Follow Us :
FB : @sdkuaisyiyahcilegon
IG : @sdkuaisyiyahcilegon_
TH: @sdkuaisyiyahcilegon
X : @Sdkuaisyiyah
TK : @sdkuaisyiyahcilegon
YT : @sdkuaisyiyahcilegon
╰┈➤ ⓘ SDKU 'Aisyiyah Cilegon 📚

Tidak ada komentar:
Posting Komentar